Selasa, 07 Juni 2011

mammoth


Fossil range:Pleistocene
Scientific classification
Kingdom:Animalia
Phylum:Chordata
Class:Mammalia
Order:Proboscidea
Family:Elephantidae
Genus:Mammuthus
Species:Mammuthus sungari

Woolly Mammoth. Nama tersebut padanya diberikan karena tampilan fisiknya yang ditutupi bulu tebal, paling tebal di antara spesies mammoth lainnya. Namun ukurannya hampir sama dengan gajah Afrika yang hidup hingga kini.
Perkiraan ukuran berdasarkan catatan fosil-fosil lama dari mammoth jenis ini menunjukkan selisih tipis dengan ukuran gajah Afrika. Jika gajah Afrika bisa mencapai tinggi 4 meter maka Woolly Mammoth (Mammoth berbulu) hanya berukuran 2,8 - 3,5 meter.

Human, Songhua River Mammoth, African Bush Elephant


Dikenali dari fosilnya yang membeku di Irlandia hingga daerah pesisi Amerika Utara. Namun "fosil" yang paling awet justru ditemukan di Siberia. Bahkan beberapa sumber menyebutnya bahwa temuan mammoth di Siberia yang paling utuh lengkap dengan tulang, daging, bulu, dan dagingnya. Saking awetnya sehingga lebih tepat disebut sebagai "jasad" ketimbang "fosil".
Spesies mammoth ini pada mulanya dicatat sekitar 150.000 tahun yang muncul di zaman es di Eurasia (lempeng benua Eropa dan Asia masih menyatu). Ketika sebagian besar mammoths berbulu lebat ini punah di akhir zaman Pleistocene (12.000 tahun silam), sejumlah kelompok kecil berhasil selamat di Pulau Wrangel yang terletak di Samudera Arktik hingga sekitar 1700 SM.
Kemungkinan disebabkan terbatasnya pasokan makanan yang tersedia, hewan- hewan ini mengalami adaptasi sehingga ukuran tubuhnya semakin mengecil dari jenis mammoth berbulu lebat yang asli di zaman Pleistocene.
Beberapa mammoth berbulu lebat ditemukan di daerah es yang masih tersisa. Pada 1977, kerangka yang masih utuh yang ditemukan adalah mammoth bayi yang berusia 7 atau 8 bulan yang diberi nama "Dima". Kerangka ini ditemukan di anak Sungai Kolyma di timurlaut Siberia. Bayi mammoth berbulu lebat ini beratnya sekitar 100 kg dalam keadaan mati dan tingginya 104 cm serta panjangnya 115 cm.
Penangalan Radiokarbon menentukan bahwa Dima ini mati sekitar 40.000 tahun silam. Sejumlah organ internalnya mirip dengan gajah-gajah masa kini, namun telinganya hanya 1/10 ukuran gajah Afrika pada usia yang sama.
Berdasarkan teori bentukan baru, seandainya mammoth masih hidup hinggga kini, mereka akan bisa berkembang dengan gajah-gajah India. Ini menurut gagasan bahwa mungkin makhluk yang menyerupai mammoth bisa diciptakan kembali dengan mengambil genetik dari mammoth yang beku dan menggabungkannya dengan gajah India modern. Sebuah upaya rekayasa genetik!

Baru-baru ini para peneliti Mammoth menemukan bahwa spesies raksasa ini mungkin melakukan perkawinan silang dengan spesies 'gajah' lain yang lebih besar.

Woolly mammoth (Mammuthus primigenius) hidup di bumi selama lebih dari satu juta tahun, mulai dari Eropa ke Asia ke Amerika Utara. Hampir semua raksasa ini lenyap dari Siberia sekitar 10 ribu tahun yang lalu, meskipun begitu, beberapa Mammoth kecil masih ada di Pulau Wrangel di Samudra Arktik sampai 3.700 tahun yang lalu.

Tidak seperti Woolly mammoth (Mammuthus primigenius) yang tinggal di daerah tundra yang dingin, Mammuthus columbi lebih menyukai daerah-daerah beriklim Amerika Utara selatan dan tengah. Ukurannya lebih besar, untuk pejantan besarnya bisa satu setengah hingga dua kali lipat Woolly mammoth (Mammuthus primigenius). 

Penyebab kepunahan Mammoth menjadi pro kontra, namun inilah penyebab kepunahan Mammoth berdasarkan hasil penelitian terbaru tentang musnahnya spesies Mammoth dari permukaan bumi.

Penelitian lama menyebutkan bahwa penyebab kepunahan Mammoth berbulu adalah disebebakan oleh perburuan manusia sekaligus suhu terdingin pada zaman es sekitar 21.000 tahun silam, namun penyebab kepunahan Mammoth tersebut telah dibantah oleh penelitian terbaru yang dilakukan oleh Universitas Durham.
Pihak Universitas Durham menyatakan bahwa penyebab kepunahan Mammoth berbulu sebagai genus Mammuthus kerabat dari Elephantidae lebih disebabkan berkurangnya padang rumput di permukaan bumi pada zaman es tersebut, bukan karena diburu manusia.
Hasil penelitian Universitas Durham menunjukkan bahwa mamalia raksasa zaman prasejarah tersebut mengalami penurunan dramatis setelah terjadi penurunan jumlah pula pada kawasan padang rumput sebagai tempat makanan bagi para Mammoth yang dikenal sebagai hewan pemakan tumbuhan (Herbivora).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar